Selama ini, banyak orang mengira semakin sering berolahraga, semakin banyak pula manfaat kesehatan yang didapatkan oleh tubuh.
Namun, pernyataan tersebut ternyata tidak sepenuhnya benar karena olahraga secara berlebihan ternyata dapat menimbulkan risiko gangguan kesehatan, salah satunya jantung.
Olahraga sebenarnya merupakan salah satu kegiatan yang baik dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh.
Agar dapat mendapatkan manfaat kesehatannya, olahraga harus dilakukan sesuai dengan kondisi tubuh.
Jika dilakukan secara asal-asalan dan berlebihan, olahraga malah akan menyebabkan cedera hingga gangguan jantung.
Olahraga berlebihan justru malah akan meningkatkan risiko komplikasi dan perubahan struktur jantung.
Jika memaksakan olahraga secara berlebihan, maka kinerja jantung akan menjadi lebih keras.
Ini menyebabkan tekanan darah meningkat, detak jantung dan aliran darah semakin cepat, serta otot jantung berkontraksi lebih kuat.
Kondisi ini lebih rentan terjadi terhadap penderita penyakit jantung bawaan serta pernah menderita gangguan jantung dan pembuluh darah.
Selain Penyakit jantung, kondisi ini juga rentan dialami oleh golongan lanjut usia, penderita hipertensi, obesitas, diabetes, kolesterol tinggi, merokok, serta minum-minuman keras.
Jika dipaksakan berolahraga dengan intensitas berat, kondisi ini dapat menyebabkan gangguan pada jantung yang dapat berkembang menjadi serangan jantung akut.
Biasanya, serangan jantung akut baru akan mulai terasa setelah selesai melakukan olahraga.
Beberapa gejala terkena serangan jantung akut diantaranya pingsan mendadak, detak jantung tak beraturan, jantung berhenti berdetak, serta gagal jantung akut.
Jika kondisi ini tidak langsung mendapatkan penanganan, maka dapat memicu jantung berhenti mendadak bahkan hingga menyebabkan kematian.
Meskipun berbahaya, namun kondisi ini bukan menjadi alasan bagi penderita penyakit jantung untuk tidak berolahraga.
Disarankan untuk melakukan olahraga sesuai dengan kapasitas tubuh dan tidak dilakukan secara berlebihan.
Konsultasikan dengan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di RS Jantung dan Pembuluh Darah Paramarta untuk mendapatkan saran durasi olahraga yang tepat.
Biasanya, penderita penyakit jantung akan disarankan untuk melakukan olahraga aerobik, berenang, bersepeda, serta jogging.
Durasi yang disarankan oleh dokter untuk melakukan olahraga tersebut adalah maksimal 150 menit per-minggu yang dibagi menjadi 30 menit per-hari.
Selain itu, dokter juga menyarankan untuk olahraga dengan intensitas tinggi tidak dilakukan lebih dari 75 menit per-minggu agar kesehatan jantung tetap terjaga.
Berikut jadwal praktek Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di RS Jantung dan Pembuluh Darah Paramarta, Bandung untuk periode Februari 2025:
dr. Aprillianasary utami Dewi, Sp.JP (K)
Rabu: 10:30 - 12:30 WIB
Jumat: 14:00 - 16:00 WIB
dr. Vani Marindani, Sp.JP, FIHA
Rabu: 09:00 - 11:00 WIB
Jumat: 09:00 - 10:00 WIB
dr. Johan, Sp.JP (K)
Selasa - Rabu, Jumat: 08:00 - 11:00 WIB
Kamis, Sabtu: 07:00 - 08:30 WIB
dr. Mega Amanda Outri, Sp.Jp
Selasa - Rabu: 14:00 - 16:00 WIB
dr. Arsha Pramudya, Sp.JP (K)
Jumat: 14:00 - 16:00 WIB
Sabtu: 08:00 - 11:00 WIB
dr. Agassi S Pratama, Sp.JP
Senin: 08:00 - 11:00 WIB
Selasa, Kamis: 07:00 - 09:00 WIB
Rabu, Jumat: 14:00 - 16:00 WIB
Sumber foto: Freepik
Artikel ini telah ditinjau oleh
dr. Glen Glady Prakasa
dr. Umum RS Jantung dan Pembuluh Darah PARAMARTA
Kunjungi RS Jantung dan Pembuluh Darah PARAMARTA
Jl. Soekarno Hatta No. 581 Bandung 40275 Indonesia
KAMI MELAYANI PEMERIKSAAN DETEKSI DINI PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
Akses https://rsjpparamarta.com/layanan-medical-check-up.html untuk mendapatkan informasi paket pemeriksaan kesehatan sesuai dengan kebutuhan Anda.
Atau download aplikasi MyParamarta di Google Store untuk berkonsultasi dengan Dokter