Penyakit jantung merupakan kondisi berisiko yang dapat mengurangi kualitas hidup bahkan hingga mengancam nyawa.
Berada di urutan pertama penyebab kematian terbanyak di dunia versi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menandakan betapa berbahayanya penyakit jantung.
Selain itu, penyakit jantung juga sering kali tidak menimbulkan gejala apapun hingga dapat menyebabkan kematian mendadak yang membuatnya dijuluki sebagai silent killer.
Namun, ada beberapa mitos mengenai penyakit jantung yang salah dan dapat menyesatkan masyarakat.
Baca juga: Mengenal Gejala Penyakit Jantung Pada Wanita, Lebih Ringan dari Pria?
Berikut ini adalah 3 mitos mengenai penyakit jantung yang dalah dan dapat menyesatkan masyarakat:
1. Wanita tidak berisiko mengidap penyakit jantung
Salah satu mitos mengenai penyakit jantung yang banyak dipercaya oleh masyarakat adalah wanita tidak berisiko mengidap penyakit jantung.
Namun, faktanya wanita juga sama seperti pria mempunyai risiko besar menderita penyakit jantung.
Meski begitu, wanita biasanya lebih rentan menderita penyakit kardiovaskular pada usia yang lebih tua dibandingkan pria.
Risiko wanita terkena penyakit jantung mengalami peningkatan saat memasuki masa menopause.
Pada saat memasuki masa menopause, wanita mengalami penurunan kadar hormon estrogen.
Hal ini mengakibatkan wanita mengalami peningkatan timbunan lemak perut, peningkatan kadar trigliserida, dan pembuluh darah arteri menjadi lebih kaku.
2. Penyakit jantung hanya menyerang lansia
Selama ini masyarakat menganggap bahwa penyakit jantung hanya dapat menyerang orang tua atau lanjut usia (lansia) saja.
Tapi, hal ini salah besar karena penyakit jantung dapat menyerang siapa saja tanpa melihat usia.
Faktanya, saat ini telah banyak orang-orang yang berusia 20 - 40 tahun sudah terkena penyakit jantung.
Penyebab utama hal tersebut disebabkan oleh pola hidup tidak sehat yang dijalani oleh para remaja saat ini.
Contohnya yaitu merokok, konsumsi minuman keras, konsumsi makanan tinggi gula, tinggi garam, serta tinggi lemak.
3. Nyeri dada pasti disebabkan penyakit jantung
Nyeri dada dan sesak napas merupakan salah satu gejala umum yang dialami oleh penderita penyakit jantung.
Oleh karena itu, masyarakat selalu menyangka orang yang mengalami nyeri dada adalah penderita penyakit jantung.
Akan tetapi, faktanya tidak semua kondisi nyeri dada dapat disangkut pautkan dengan penyakit jantung.
Diketahui, ada beberapa kondisi medis selain penyakit jantung yang dapat menimbulkan gejala nyeri dada dan sesak napas bagi penderitanya.
Beberapa contohnya yaitu gangguan sistem pernapasan, gangguan sistem pencernaan, serta masalah otot dan tulang dada.
Baca juga: Mengandung Ratusan Zat Beracun, Begini Cara Rokok Merusak Jantung
Itulah 3 mitos tidak benar dan menyesatkan mengenai penyakit jantung yang selama ini beredar di masyarakat.
Agar Anda dapat mengetahui penyebab nyeri dada yang dialami, segera konsultasikan ke RS Jantung dan Pembuluh Darah Paramarta.
RS Jantung dan Pembuluh Darah Paramarta melayani medical check-up (MCU) jantung, tes elektrokardiogram (EKG), dan CT scan jantung.
Tentunya, berbagai tindakan tersebut didampingi oleh petugas kesehatan yang berpengalaman.***
Sumber foto: Freepik/KamranAydinov
Artikel ini telah ditinjau oleh
dr. Glen Glady Prakasa
dr. Umum RS Jantung dan Pembuluh Darah PARAMARTA
Kunjungi RS Jantung dan Pembuluh Darah PARAMARTA
Jl. Soekarno Hatta No. 581 Bandung 40275 Indonesia
KAMI MELAYANI PEMERIKSAAN DETEKSI DINI PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
Akses https://rsjpparamarta.com/layanan-medical-check-up.html untuk mendapatkan informasi paket pemeriksaan kesehatan sesuai dengan kebutuhan Anda.
Atau download aplikasi MyParamarta di Google Store untuk berkonsultasi dengan Dokter